 |
| Lanjutttt............ |
“Lanjut mas?”
“Ayo..”
Dari pantai yang kami temui pertama tadi kami berjalan ke timur. Cuma sebentar saja kami berjalan, kami bertemu pantai lagi. Kami mendekat ke bagian pantai yang berpasir. Unik, pantai ketiga ini memiliki gradasi warna bebatuan karang yang indah. Dari hitam menuju coklat dan lanngsung menyatu dengan pasir pantai. Hanya segelintir orang yang berada di pantai ini, termasuk kami. Pantai ketiga ini paling luas diantara kedua pantai yang kami temui tadi.
 |
| Pantai Ketiga yang kami temui... :) Pantai Denombo kah?? |
“Mungkin ini Pantai Denombo ya mas?”
“Mungkin”
“Ombo = Luas.”
“iya, memang ini paling luas. Lanjut mas?”
“ayo”
Kami menyusuri pantai ini. Ternyata tak hanya turis domestic saja yang
mengunjungi pantai ini. Turis mancanegara pun juga ada di pantai ini.
Kami melihat 3 bule ‘mungkin keluarga’ sedang berjemur di terik
matahari. Sedang kami mencari tempat berteduh saking panasnya terik
matahari di pantai. Angin berhembus, tak terasa saya tertidur sejenak.
Sedikit lelah memang, setelah menyusuri ketiga pantai tadi.
Setelah dirasa cukup beristirahat, kami melanjutkan lagi ke timur. Pantai keempat, dengan batu berserakan di bibir pantainya. “apa ini Pantai Brecak?”, ucapku ke Mas Arie. Kami hanya sejenak melihat pantai ini. Antara lelah dan sudah ‘mblenger’ dengan pantai. Sudah empat pantai kami temui dalam perjalanan ini.
 |
| Pantai Keempat, Apa ini Brecak? |
“Disana masih ada pantai lagi kah?”
“Seharusnya ada, terkurung tebing. Tapi aku gak tahu bisa buat turun atau tidak.”
“Lanjut?”
“Oke, ayo..”
Kami kemudian ke timur lagi, menaiki bukit. Mencari tahu apakah ada pantai lagi. Kami mencari jalan diantara semak belukar. Dan kemudian berhenti melihat pantai keempat ini. Memang semua lebih terlihat indah jika dilihat dari atas.
 |
| Pantai keempat jika dilihat dari atas |
Kami melanjutkan naik ke atas bukit. Dan benar saja, ada sebuah pantai lagi. Pantai kelima yang belum kami ketahui namanya ini memiliki garis pantai kecil, dan terlihat diseberang bukit terdapat sebuah tempat berteduh. Kami bergegas turun kesana. Sejuk dan teduh, merasakan hembusan angin laut.
 |
| Pantai Kelima.. |
 |
| Namanya apa? |
 |
| Istirahat disini...:D |
Tak terasa sudah jam dua siang lebih. Kami sepakat untuk mengakhiri perjalanan ini. Setelah kembali ke pantai ketiga, kami melihat segrombolan orang menuju ke pantai melewati jalur lain. Dan kami memutuskan lewat jalur tersebut. Terdapat sebuah papan petunjuk, mungkin nama pantai ke empat ini. Mas Arie langsung menghampiri. ‘Pantai Sruni’, nama pantai keempat yang kami temui. Itu artinya, papan petunjuk di tempat parkir sepeda motor sudah benar. Cuma kami yang tidak hafal nama deretan pantai tersebut.
Pantai pertama yang kami temui dan memiliki rumput laut di bibir pantai adalah PANTAI KASAP. Disebelah barat Kasap, atau pantai kedua yang kami temui adalah PANTAI BRECAK. Disebelah timur Kasap, dengan bibir pantai yang luas adalah PANTAI DENOMBO. Disebelahnya lagi adalah PANTAI SRUNI. Pantai kelima? Setelah tanya ke penduduk saat pulang namanya adalah PANTAI NAMPU, seperti di Wonogiri, tetapi ini lebih kecil. Dan katanya, ada satu pantai lagi di timur Pantai Nampu ini, sebelum ke Srau. ‘Pantai Greweng’, itu yang saya dengar dari bapak tersebut. Kami kemudian menuju ke Pantai Watukarung untuk makan.
 |
| Watukarung |
Diantara yang lainnya, pantai ini yang paling terkenal. Terlihat dari banyaknya pengunjung di pantai ini. Apalagi Watukarung ini di jadikan tempat surfing / selancar bagi turis mancanegara. Dan disaat kami beristirahat di salah satu warung, gempa kecil mengguncang pacitan. Saya, Mas Arie dan ibu penjual warung merasakan gempa ringan ini, entah dengan pengunjung yang lain. Ternyata pusat gempa saat itu berada di Malang. Dan kami kembali ke Solo.
*Spesial thanks untuk Mas Arie yang mau menemani saya explore 6 pantai di Kecamatan Pringkuku, Pacitan. Brecak, Kasap, Denombo, Sruni, Nampu dan Watukarung. Ojo kapok dolan mbi aku mas hihihi…^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar