05 Agustus, 2014

Pantai Padi Dangkal (Sawah, Muara dan Laut)

Solo, 4 Agustus 2014..
Hujan semalam membuatku ragu apakah nanti akan melanjutkan perjalananku yang dulu, perjalanan kurang lebih setahun lalu yang tertunda. Ke tempat yang dulu aku nekat melakukan perjalanan, namun karena cuaca akhirnya aku kembali pulang. Padahal untuk ke tempat itu tinggal selangkah lagi aku sampai. Ya, namanya Pantai Padi Dangkal, namun orang orang sering menyebutnya dengan Pantai Dangkal atau Dangkalan. Letaknya di desa Wora-Wari, Kec. Kebonagung, Pacitan atau lebih mudahnya di sekitar Jalur Lintas Selatan (JLS) Kota Pacitan.

Aku pun menjemur cucian semalam, sekaligus melihat keadaan langit pagi hari. Dan sepertinya langit mendukung untuk melakukan perjalanan kali ini. Akhirnya ku memulai perjalanan kali ini pada pukul 08.00 wib dengan persiapan seadanya, dan hawa dingin sisa hujan semalam menemaniku dalam perjalanan kali ini. Singkat cerita aku akhirnya  sampai di JLS. Dalam perjalanan ini harus teliti dan jeli melihat nama jembatan yang berada di JLS ini. Ya, untuk ke pantai ini aku harus menemukan “Jembatan Wora Wari” terlebih dahulu *ini jika dari Solo atau Pacitan kota hlo, karena hanya itulah satu-satunya tanda (patokan) yang mudah jika ingin sampai ke pantai ini atau kesebelah timur jembatan Wora Wari.. 



Ku kendarai motorku perlahan setelah menemukan Jembatan Wora Wari tersebut. “Pantai Padi Dangkal dimana ya bu?”, tanyaku ke penjual bensin. “Oh itu mas (nunjuk arah), jalannya di dekat sawah yang mas lewati tadi.”, jawab beliau. Aku pun kemudian kembali memutar untuk menuju ke jalan tersebut. Dan ternyata memang tak ada papan pentunjuk tentang pantai ini, *jadi jika ke pantai ini memang harus bertanya ke penduduk sekitar (kalau ragu hhehe).. Jalan pun mulai berubah menjadi bebatuan, di kiri jalan terlihatlah hijaunya sawah penduduk yang menyegarkan  mata. Apa karena adanya sawah inilah nama pantai ini “Padi Dangkal”?. Kurang dari sepuluh menit akhirnya aku sampai di pantai ini.

Dangkalan
Carilah sawah di pinggir JLS...

Pantai Dangkal

Pantai Dangkal
Selamat datang di Padi Dangkal...

Ku lihat muara sungai yang mengalir ke pantai ini. “akhirnya kesini juga”, ucapku dalam hati sambil tersenyum. Inilah yang membuat pantai Padi Dangkal berbeda. Aku pun kemudian menyeberangi muaranya yang dangkal, kedalamannya hanya sebetis kaki. Pantai ini memiliki pasir putih dan sebenarnya malah seperti “Pantai Taman*menurutku hlo.. Pantai ini dikelilingi oleh pegunungan sekitar JLS, yang menambah kecantikannya.. Kemudian ku susuri pantai ini selangkah demi selangkah. *selamat menikmati pantai yang sepi ini.. :D 

Pantai Padi Dangkal

Pantai Dangkal

Pantai Dangkal
Muaranya.... keren (y)


Pantai Padi Dangkal

Dangkalan



Dangkalan

Dangkalan

Ku cari tangga di sebelah timur pantai ini. Dulu pantai ini pernah muncul di salah satu program anak di salah satu stasiun televisi. Dan di program itu, anak-anak tersebut melihat pantai dari atas dengan menaiki tangga tersebut. “ini sih naiknya enak, tapi midune -_-“, *aku ngedumel dewe.. Cantik, jika pantai ini dilihat dari atas.





Jam menunjukkan sekitar pukul 13.00 wib, ku putuskan untuk pulang. Agar tidak terlalu sore pikirku dan cuacanya pun sedang tidak menentu. Aku pun terkejut ketika perjalanan menuju motor terlihatlah berang-berang sedang menggigit ular (di aliran sungai) untuk dijadikan makanannya. Namun sungguh beruntung ular tersebut , diapun selamat. Dan ketika ku kendarai motor, biawak yang lumayan besar pun melintas didepanku. Ah, kejadiaan langka bagi ku bisa melihat hewan-hewan tersebut saat melakukan perjalanan seperti ini. Sepertinya ekosistem di Padi Dangkal masih terjaga dengan baik. Dan semoga sampai kapanpun tetap seperti itu.


2 komentar:

  1. cool... ini sih sedang surut bro , masak ada berang2 ma biawak ??..aku ra nemu e

    BalasHapus
    Balasan
    1. suwer dah.... bejan bgt itu bisa liat kayak gitu...

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...