25 Agustus, 2013

Telaga Warna – Pengilon (DiengTrip Part IV)

Kami pun kemudian menuju Telaga Warna-Pengilon.. disini dipungut lagi biaya retribusi sebesar Rp 2.000 untuk turis domestic, sedang Rp 15.000 untuk turis mancanegara.. Di tempat ini terdapat dua Telaga yang saling berdekatan, yaitu Telaga Warna dan Telaga Pengilon yang airnya bersih,bening dan berkilau seperti cermin.. Dinamakan telaga Warna, karena permukaan airnya dapat berubah warna, mengikuti cahaya matahari , kadang Telaga ini berwarna biru,hijau, bahkan kadang berubah warna menjadi kekuning-kuningan..
telaga warna
Telaga Warna *foto by : Pak Wawan

Berada diketinggian lebih dari 2000 meter dpl menjadikan telaga warna terasa cukup dingin walaupun matahari tampak cerah bersinar.. Yang menjadikannya berbeda dengan telaga lainnya yaitu warna air dari telaga yang sangat cantik.. Kadang warna air di telaga ini dapat berwarna hijua, biru, kuning bahkan ungu.. pas saya mengunjungi tempat ini, warna air telaga adalah hijau toska (mungkin, hhehe).. Menurut warga sekitar berbagai warna yang muncul di telaga ini konon diakibatkan oleh jatuhnya batu perhiasan seorang bangsawan ke dalam telaga.. Akibatnya warna air di telaga ini menjadi beraneka ragam..
Kemudian kami memutuskan untuk berkeliling telaga ini.. dalam perjalanan kami ditemani oleh jajaran pohon pinus yang cukup rimbun, rindang dan indah.. dan jalannya pun masih berupa jalan setapak.. sehingga kesan berpetualang sangat terasa saat disini..

telaga warna

telaga warna

telaga warna

sayang untuk di lupakan, pas salah dalan dan harus melompati kubangan.. :)

Ternyata jauh juga… hmmmm, entah berapa jarak dan waktu tempuh untuk mengelilingi telaga warna ini.. canda tawa kami saat perjalanan membuat kami tak merasakan lelah sedikitpun.. tak terasa, kami sudah sampai di telaga pengilon.. sangat berbeda dengan telaga warna, air disini tak berwarna.. mungkin tak ada kandungan belerang di telaga ini.. 

telaga pengilon
Telaga Pengilon

telaga pengilon

Setelah putar-putar telaga yang cukup jauh.. akhirnya sampai juga di pintu keluar dan disana sudah ada pak wawan yang menunggu kami.. kamipun memutuskan untuk pulang.. dan dalam perjalanan pulang, aku dan mas wawan terpisah dari rombongan.. terus pie iki jal? (_ _”)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...