Dari jauh, terlihat sekali langit selatan mulai menunjukkan warna hitamnya.. aku pun memantapkan hati ku untuk melanjutkan perjalanan ini.. berbekal nekad, aku kemudian memacu kuda bermesin ku menuju ke arah Tawangsari (Sukoharjo).. dan dari situ, aku menuju ke arah Wonosari (Gunung Kidul, Jogja) terlebih dahulu.. ya, kali ini aku akan menuju ke sebuah pantai di kawasan Tepus, Yogyakarta.. ketika aku sampai di kawasan Gunung Kidul, awan mendung tak kunjung hilang.. ku lanjutkan lagi perjalanan ku ini, dan sialnya pas sampai di daerah Semanu, gerimis malah menemaniku.. sempat berfikir juga untuk tidak melanjutkan perjalanan ku ini.. tapi rasa nekad ku mengalahkan semua..
Setelah beberapa jam kemudian, sampai lah di daerah Tepus.. namun sayang, gerimis tak kunjung reda.. kemudian aku pun menelusuri jalan tepus untuk mencari jalan masuk ke Pantai Ngetun.. jalan masuk Pantai Siung – Pantai Timang sudah ku lewati, berarti tinggal sebentar lagi ku temukan jalan masuk ke Pantai Ngetun.. untungnya beberapa hari sebelumnya aku sudah mencari info tentang lokasi pantai ini.. aku harus menemukan dahulu SDN Gesing di sebelah kanan jalan dan kemudian lurus.. dari SDN Gesing itu aku berhenti sebentar untuk membeli snack dan bertanya arah pantai tersebut.. “ada roti mbak?”|”adanya snack seperti ini wi mas (sambil mengambilkan snack)”|”disini sering hujan ya mbak?”|”iya mas, sering.. hla mas.e dari mana?”|”dari solo..kalau ke Pantai Ngetun arahnya kemana ya?” |”lurus aja, nanti ketemu pertigaan belok kiri”|”jalannya extrim gag sih mbak?”|”jalannya corblok mas”|”oya.. makasih ya mbak (karo ngek.e duet)”..
Kemudian aku pun melanjutkan perjalanan ku.. beberapa ratus meter kemudian aku menemukan pertigaan itu, dan bertanya ke warga sekitar.. dan memang benar itu jalan ke pantai, kulihat di kiri jalan terdapat sebuah bangunan berwarna kuning atau orange, mungkin ini SDN Tepus 4 yang diceritakan di blog itu.. jalan masuk ke pantai ini memang masih berupa cor blok, dan itu pun sekitar 1 – 2 kilometer..
Bertanya ke warga pun sering ku lakukan, sempat mereka menjawab “sendirian mas?”|”iya..”, entah apa yang mereka pikirkan yang penting perjalanan terus berlanjut :D.. dari info yang ku dapat di dunia maya memang benar, melewati sebuah kuburan di pinggir jalan dan terus, kemudian ketemu pertigaan lapangan dan kita lurus.. dari sini perjalanan mulai berubah.. jalan mulai bergeronjal-gronjal, benar-benar keberaianku di uji disini, apalagi aku pergi hanya sendiri kala itu.. “focus tep.. focus..” itu yang selalu ku ucapkan pas bernggronjal-nggronjal ria, ditambah pula keadaan jalan yang becek karena habis diguyur hujan.. sesekali aku bertanya ke petani yang sedang berjalan menuju sawah.. sekitar 2 kilometer lebih dengan jalan penuh goncangan akhirnya aku sampai di sebuah mata air.. dan disinilah tempat untuk memarkirkan motor,
Aku pun kemudian berjalan ke arah pantai.. gag berani juga kalo membawa motor, selain jalan yang agak curam ditambah pula jalannya becek.. benar-benar berpetualang!
Dan akhirnya aku pun sampai di pantai, tapi sayang ombak kala itu sedang pasang.. di tambah pula langit yang sedang mendung.. kalau keadaan tak seperti ini, pantai Ngetun lumayan bagus.. ya, walau harus bergoncang dahulu, tapi setelah itu kita akan menemukan sebuah keindahan yang tersembunyi..
Tak terlalu lama aku mengunjungi pantai ini.. disamping sehabis hujan dan pasang, dari pantai sudah terdengar suara gemuruh langit.. dan kemudian aku memutuskan untuk pulang dan merasakan perjalanan yang penuh dengan goncangan lagi..
ini motor bisa masuk lokasi pantainya gak ya??
BalasHapusgak bisa mas... emang kalo parkir sampe segitu... selebihnya jalan... tapi entah dg sekarang sih mas, hhehe...
Hapusbrarti sebelum pertigaan (lurus wedi ombo, kanan siung) ya....?
Hapusiya mas.... cari SD tepus 4 saja mas, tinggal tanya penduduk...
Hapus