Hendri kemudian mengajakku sholat Dhuhur setibanya kami di Pantai Indrayanti. Kami pun memisahkan diri sejenak dari rombongan.
“Mas hendri, nyemplong gak?”
“ora pak, ra gowo salin”
“ngko tak jak dolan wae yoh”
“neng ndi?”
“Pantai jejere Indrayanti, penasaran aku”
“Oke pak”
“ora pak, ra gowo salin”
“ngko tak jak dolan wae yoh”
“neng ndi?”
“Pantai jejere Indrayanti, penasaran aku”
“Oke pak”
Selesai sholat, kami kembali sejenak ke rombongan untuk menanyakan waktu berkumpul saat pulang. “Jam 15.00 ya?”, ucap pak Marco. Kami pun memutuskan untuk naik ke bukit karang sebelah timur Indrayanti. Hanya di kenakan biaya seikhlasnya saja untuk naik. Indrayanti semakin ramai. Makanya saya memilih untuk memisahkan diri dari keramaian. Kami kemudian berjalan ke timur lagi. Dan terdapatlah papan petunjuk bertuliskan “50 M. Masuk Pantai Tenggole”.