28 Oktober, 2014

Terhenti di Ketinggian 2800 mdpl Gn. Lawu

~Solo, 25 Oktober 2014.
20.15 wib. Aku dan Heri sampai di tempat meeting point kami, kediaman Yoga. Darinya kami mengetahui bahwa Paryanto tidak jadi ikut, dikarenakan dia mendadak tidak enak badan ketika Maghrib. Sehingga kami memutuskan tidur sejenak untuk menunggu Zul selesai bekerja.  Singkat cerita, kami pun berangkat pukul 23.30 wib menuju Cemoro Sewu, Magetan.

~Magetan, 26 Oktober 2014.
Sekitar pukul 01.00 wib, kami sampai di Cemoro Sewu, Magetan.  Terlihat banyak kendaraan yang sudah terparkir di sekitar Cemoro Sewu. Lalu kami menuju ke salah satu warung untuk mengisi perut setelah memarkirkan motor. Sepiring nasi goreng dan minuman hangat menemani kami di tengah dinginnya malam. Hingga kami tertidur sejenak dan kami terbangun pukul 03.10 wib.
04.10 wib, kami memutuskan naik. Jalan sudah tertata rapi oleh bebatuan. Gelapnya malam masih menyelimuti kawasan sekitar Cemoro Sewu. Terlihat pula banyak  tenda berdiri disini. Bintang-bintang terlihat berkumpul dalam langit malam. Memancarkan cahayanya. Kami masih terengah-engah ketika memulai perjalanan ini. Sesekali kami berhenti untuk mengatur nafas kami di sunyinya malam. Kami beristirahat sejenak di salah satu batang pohon yang sudah tergeletak. Dari bawah terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat.

17 Oktober, 2014

Mengejar Golden Sunrise Sikunir

Semua di mulai dengan akan berakhirnya masa-masa kami menjadi mahasiswa. Kelulusan , moment yang kami nantikan itu akan segera tiba. Sehingga kami pun merencanakan trip bersama, dengan alasan ini adalah moment terakhir kita bersama-sama sebelum kita berjalan melangkah sendiri-sendiri ke empat arah mata angin. Pada akhirnya semua antusias dengan rencana ini dengan tujuannya adalah ke Sikunir, Wonosobo. Melihat Golden Sunrise.

~Solo, 15 Oktober 2014.
Kami memutuskan untuk berangkat pada tanggal  15 Oktober  dan berkumpul di masjid dekat kampus kami. Awalnya kami hanya beranggotakan 11 orang. Ini pun sudah wow sekali, padahal biasanya sulit banget untuk diajak maen. Wajar beberapa orang dari kami awalnya memiliki alasan masing masing untuk tidak ikut dalam trip ini, namun pada akhirnya merekapun ikut. “inikan acara terakhir kita main bersama, masa aku nggak ikut.”, ucap salah seorang temanku, Paryanto. Yang awalnya dia galau untuk ikut, namun dia memutuskan untuk ikut walaupun dengan persiapan seadanya. Dan kini kami berangkat dengan beranggotakan 14 orang.

ini dia personilnya :D

09 September, 2014

Kado Spesial : Puncak Trianggulasi - Merbabu 3142 mdpl

~Solo, 5 September 2014
"Bu, aku ikut mendaki ya? kan hari ini ulang tahunku.", beliaupun hanya tersenyum seolah mengiyakan permintaanku yang satu ini. Namun tak dipungkiri sedikit rasa khawatir terlihat di raut beliau. Beliau selalu menyuruhku untuk membawa ini dan itu. Terimaksih ibu, telah mengijinkanku :) ini adalah kado terindah dan spesial di hari lahirku ini. Kemudian akupun mempersiapkan peralatan pendakian yang disarankan oleh Yoga, maklum ini adalah edisi perdanaku dalam mendaki. Dan aku tak sabar menanti hari esok.

~Solo, 6 September 2014
Aku, Yoga, Zulaekah, Mas Zain dan Mas Sakti berkumpul di depan Lapangan Sriwedari sekitar pukul 09.00 wib. Kemudian kami melanjutkan untuk menghampiri Mas Eka. Sesampainya kami di rumahnya ternyata datang lagi empat orang teman mas Eka dengan tas carier mereka yang lumayan besar. Entah apa isinya. Sehingga perjalanan kali ini beranggotakan 10 orang.

Akhirnya kami berangkat menuju Selo, Boyolali. Sesampainya disana, semangkuk soto hangat menemani kami di dinginnya Selo. Tak lama setelah sholat dhuhur kami pun mulai naik menuju Basecamp Merbabu guna mempersiapkan lagi segala sesuatu sebelum mendaki. Setiap orang dikenakan biaya Rp. 8000, dan setelah berdo'a selesai kami berangkat. "Gunung Merbabu! Yaa!!" teriak kami bersama. Kami mulai masuk ke kawasan hutan. Pepohonan lebat menemani kami dalam perjalanan. Suara merdu nyanyian burung mengiringi kami. "Enak kan naik gunung seperti ini, sepi. jauh dari hiruk pikuk kota.", ucap Mas Zain dalam perjalanan naik. Jalan masih mudah alias landai, namun sesekali akan bertemu tanjakan yang tidak terlalu curam. Keringat mulai menetes. Kami sesekali istirahat dan bercanda sehingga rasa lelah itu hilang. Dan tak terasa kami sampai di pos 1.

Merbabu
POS 1

17 Agustus, 2014

Tak Beruntung Saat ke Lawang Sewu

Embun pagi masih menempel di jendela K.A Kalijaga. Kami segera masuk karena jam keberangkatan akan tiba. Dingin, itulah yang kurasakan saat pertama masuk ke gerbong karena dinyalakannya AC tepat diatas kepala kami. Padahal hawa pagi ini saja begitu menusuk kulit. Ku lihat sekeliling gerbong ternyata sepi. Terlihat hanya beberapa orang saja yang duduk disekian banyak bangku, termasuk kami. Sengaja ku cari tempat dekat dengan jendela dimana ku bisa melihat pemandangan ketika perjalanan, termasuk matahari pagi ini. Sedang Afni dan Giri mencari bangku mereka sendiri, untuk melepas rasa kantuk yang masih hinggap di tubuh mereka.

Suara peluit pun terdengar, kereta kini mulai berjalan perlahan. Sesekali ku lihat suasana sekitar, mereka sedang asyik bercanda, sedang penumpang yang lain tak terdengar suaranya. Penumpang mulai naik dan memadati bangku yang ada saat kereta berhenti di stasiun berikutnya. Sang masinis melanjutkan perjalanan, hamparan sawah mewarnai bingkai jendela disebelahku. Matahari pagi mulai menampakkan diri nya. Dia kini ditemani segerombolan awan yang melingkarinya dan cahaya kuningnya terlihat begitu menawan. Aku hanya duduk terdiam, terpaku melihat keindahannya.

Dari Kalijaga :D

06 Agustus, 2014

Namanya Pantai Ngoyan, Akibat Rasa Penasaranku

Ku cari segala sesuatu informasi tentang Pantai (Padi) Dangkal di internet.. Mulai dari nama desa, akses menuju pantai, foto-foto tentang pantai tersebut dan lain sebagainya.. Hingga akhirnya aku melihat di salah satu web yang menyediakan info peta dari satelit, terdapatlah sebuah pantai di sebelah timur Pantai Dangkal tersebut.. “ini pantai apa ya?”, gumamku dalam hati sambil melihat web tersebut.. Disitu terlihat daerah sekitar pantai sudah terdapat ladang yang telah dibuka penduduk.. Itu berarti kita bisa menuju ke pantai tersebut.. “besok sekalian lah”,pikirku..


Akhirnya aku pun sampai juga di Pantai Dangkal *baca selengkapnya >>.. Perjalanan kurang lebih 2,5 jam yang melelahkan terbayar sudah dengan keindahan Pantai Dangkal tersebut.. Aku pun kemudian mencari tangga di sebelah timur pantai untuk melihat Padi Dangkal dari atas dan ku pikir mungkin ini adalah jalan menuju pantai tersebut..

05 Agustus, 2014

Pantai Padi Dangkal (Sawah, Muara dan Laut)

Solo, 4 Agustus 2014..
Hujan semalam membuatku ragu apakah nanti akan melanjutkan perjalananku yang dulu, perjalanan kurang lebih setahun lalu yang tertunda. Ke tempat yang dulu aku nekat melakukan perjalanan, namun karena cuaca akhirnya aku kembali pulang. Padahal untuk ke tempat itu tinggal selangkah lagi aku sampai. Ya, namanya Pantai Padi Dangkal, namun orang orang sering menyebutnya dengan Pantai Dangkal atau Dangkalan. Letaknya di desa Wora-Wari, Kec. Kebonagung, Pacitan atau lebih mudahnya di sekitar Jalur Lintas Selatan (JLS) Kota Pacitan.

Aku pun menjemur cucian semalam, sekaligus melihat keadaan langit pagi hari. Dan sepertinya langit mendukung untuk melakukan perjalanan kali ini. Akhirnya ku memulai perjalanan kali ini pada pukul 08.00 wib dengan persiapan seadanya, dan hawa dingin sisa hujan semalam menemaniku dalam perjalanan kali ini. Singkat cerita aku akhirnya  sampai di JLS. Dalam perjalanan ini harus teliti dan jeli melihat nama jembatan yang berada di JLS ini. Ya, untuk ke pantai ini aku harus menemukan “Jembatan Wora Wari” terlebih dahulu *ini jika dari Solo atau Pacitan kota hlo, karena hanya itulah satu-satunya tanda (patokan) yang mudah jika ingin sampai ke pantai ini atau kesebelah timur jembatan Wora Wari.. 


30 Juli, 2014

Candi Kethek dan Puri Saraswati

Mas Mardani pun akhirnya kembali ke tanah kelahirnnya ‘Pulau Jawa’ setelah merantau di pulau seberang sana. Hari lebaran adalah waktu yang tepat untuk Mas Mardani dan keluarganya mudik ke kampung halamannya walaupun hanya seminggu. Tak ingin melewatkan kesempatan saat di Jawa, beliau dan keluarganya ingin mengunjungi tempat wisata yang menjadi ciri khas Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah. Setelah meraka mengunjungi Keraton Kasunanan Solo dan memutari Pasar Klewer mereka ingin ke Candi Prambanan atau Borobudur. Namun sayang karena keterbatasan waktu akhirnya kami menyarankan untuk mengunjungi Candi Cetho dan Sukuh dan mereka pun menyetujuinya.

Hawa dingin lereng Lawu membangunkan kami yang sedang terbalut dengan selimut. Kami pun bergegas menyiapkan sesuatu sebelum sungkem kepada mbah kakung–putri dan kemudian berangkat ke Candi Sukuh dan Cetho. Ini perjanjiannya kalau gak kuat, yang belakang harus turun ya? hhaha” celetuk mbak Wiwin saat kami sampai di Kemuning, yang kemudian diiringi dengan tawa kami. 

Kemuning

01 Juli, 2014

10 Pantai Yang Wajib Anda Kunjungi Saat ke GunungKidul, Jogja

Gunung Kidul, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia ini menawarkan banyak wisata indah dilamnya.. Siapa sangka, daerah yang identik dengan perbukitan kapur ini ternyata memiliki wisata alam yang wow.. Seperti Goa, Air Terjun, Gunung Api Purba dan Pantai.. Kali ini akan saya bahas 10 daftar pantai di Gunung Kidul Jogja yang wajib anda kunjungi saat bermain ke sini.. Eitts!! Tapi ingat ini berdasarkan pengamatan subjektif dari kacamata saya sendiri hlo.. Dan saya yakin, setiap orang pasti memiliki penilaian masing-masing tentang pantai di Gunung Kidul ini.. So, ini daftar ke-10 pantai tersebut…

1.    Pantai Siung


Pantai Siung adalah suatu objek wisata pantai yang terletak di Kec. Tepus, tepatnya berada di Dusun Wates, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.. Lokasinya berjarak kurang lebih 77 km dari kota Yogya ini memiliki pasir putih yang luas serta kaya akan karang-karang raksasa.. Dan jika anda suka dengan panjat tebing disini terdapat tebing karang yang memiliki 250 jalur pemanjatan..

26 Juni, 2014

Pantai Ngandong, Semakin Cantik Dari Ketinggian

Gunung Kidul seakan tak pernah habis menawarkan keindahan pantainya.. Salah satunya Pantai Ngandong.. Pantai Ngandong ini terletak di Desa Sidoarjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, DIY.. Pantai yang memiliki pulau karangnya ini dapat dijamah melalui dua rute.. Yang pertama lewat Pantai Krakal.. Kita tinggal menuju ke arah timur Pantai Krakal, kemudian masuk ke Pantai Sadranan.. Nah, dari Sadranan pulau karangnya sudah terlihat.. Kita tinggal mentok saja, karena Pantai Ngandong ini bersebelahan dengan Sadranan..

Rute yang kedua kita bisa ke Ngandong melalui Pantai Sundak.. Dari Sundak saja pulau karang Pantai Ngandong sudah terlihat.. Kita tinggal menuju ke barat dan kemudian naik ke bukit, dan sampailah kita di Pantai Ngandong..

Pantai Sundak
dari Sundak...

24 Juni, 2014

Menilik Keindahan Pantai Klayar, Pacitan

Siapa yang tak kenal Pantai Klayar di Pacitan, pantai yang terletak di Desa Kalak, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur ini bisa dikatakan menjadi landmark terbaru di Pacitan.. Memiliki hamparan pasir yang putih, batu karang yang mirip Sphinx, karang bolong, serta seruling laut dan air mancur alami hingga setinggi 10 meter menambah keunikan dari pantai ini.. Dan tak dipungkiri lagi Pacitan memang memiliki pantai-pantai yang indah, sebut saja Soge, Pidakan, Srau, Buyutan dan Banyutibo selain itu mungkin masih banyak lagi pantai-pantai indah lainnya dan “masih tersembunyi”..

Jika dari Solo, ada dua alternative jalan untuk ke pantai ini.. Yang pertama melewati jalur bus antar kota, dimulai dari Wonogiri kemudian Baturaden dan sampailah kita di kota Pacitan.. Kemudian kita menuju kearah Goa Gong.. Dari sini sudah terdapat papan petunjuk untuk menuju ke Pantai Klayar.. jalur yang kedua dimulai juga dari Wonogiri dan kemudian lewat Waduk Gajah Mungkur dan menuju ke Pracimantoro.. Lewat jalur ini kita akan melewati pantai di kawasan Wonogiri dan kemudian kita akan sampai di Pantai Klayar.. Waktu tempuh kedua jalur tersebut sekitar 2 jam-an..

Pantai Klayar

15 Juni, 2014

Serunya Naik Speedboat Telaga Sarangan

Tahu Gunung Lawu? Gunung yang menjadi perbatasan Jawa Tengah - Jawa Timur atau lebih tepatnya perbatasan antara Karanganyar dengan Magetan ini memiliki banyak tempat wisata.. Seperti air terjun, sebut saja Grojogan Sewu, Jumog, Parang Ijo dan Sumber Suren.. Ada juga Kebun Teh Kemuning dan juga Candi Sukuh - Cetho.. Selain itu ada juga telaga alami yang terletak di kaki Gunung Lawu, tepatnya di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.. Namanya Telaga Sarangan, pernah kesini?

Untuk ke telaga ini tinggal saja menuju Tawangmangu, dan lurus naik terus saja dengan menikmati pemandangan khas Gunung Lawu ini.. Dijamin gak bakalan bosan, karena banyak sekali memiliki spot-spot yang cantik dan kita akan menemui penjual buah Strowberry di pinggir jalan menuju ke Sarangan ini..

Telaga Sarangan

14 Juni, 2014

Underwater - Snorkling Ala Umbul Ponggok

Pengen snorkling? Atau pengen foto underwater dengan ditemani ikan-ikan? Tak perlu jauh-jauh ke Bali atau Karimun Jawa atau Bunaken.. Di Klaten pun ada tempat yang cocok buat snorkling dengan budget yang murah meriah.. #haa? #Klaten?.. Yupp! Klaten hhaha.. Namanya Umbul Ponggok.. Yang jelas snorkling ini bukan lah snorkeling air asin alias di laut tapi kita akan snorkling di air tawar yang berasal dari salah satu mata air di Klaten.. Sesuai namanya, Umbul yang berarti Mata Air dan Ponggok adalah nama desa di Klaten tepatnya di Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten..

Oke,, edisi kali ini beranggotakan saya (Mol), Afni, Garong dan Nia.. #YuukCapsuss.. Kami berangkat menuju Jalan Raya Solo – Yogya dan kemudian menuju Pakis, setelah melewati Pom Bensin Pakis kita belok kanan menggak menggok dan kita bertanya hingga akhirnya ban pun bocor hhaha.. #apess -_- Setelah tanya ke bapak penambal ban ternyata Umbul Ponggok ini dekat dengan Cokro dan Umbul-Umbul lainnya.. Dan ternyata pula kami pernah ke daerah ini saat ke salah satu umbul yaitu Banyu Mili.. #tiwas ribet googling karo takon2 wong.. Tak lama kemudian kami pun sampai di Umbul Ponggok..

Umbul Ponggok

28 Mei, 2014

Syahdunya Pantai Nglambor

Ini ni sebenere ngikuti kehendak saudarane Inna dari Jakarta itu, awalnya mereka ingin ke Goa Pindul, kemudian mereka bilang ingin ke “Pantai Wonosari” haa? hhehe.. Alhasil aku pun mengajak mereka untuk ke Pantai Jogan.. Hampir lupa jalan karena bingung setelah keluar dari Goa Pindul, akhirnya kami sampai di Jogan sekalipun harus muter lewat arah Pantai Baron.. Tak ada yang terlalu istimewa di sini, Pantai Jogan masih sama seperti dahulu.. “Neng Nglambor gag mas?” ucapku ke mas.e Inna, setelah diskusi sebentar dengan yang lainnya akhirnya mereka sepakat ke Nglambor.. #yess asline sing pengen i aku hahaha.. Aku pun kemudian mengantar mereka menuju Pantai Nglambor.. #ini adalah kali kedua ku ke Pantai Nglambor...

Pantai Jogan
Pantai Jogan
......

Rantai Manusia Goa Pindul

Ini masalah penglihatan brooo.. Jujur saja aku tak terlalu suka yang namanya Goa, udah pengap dan gelap pula, tak terlalu cocok dengan diriku yang memiliki penglihatan terbatas.. Namun akhirnya aku pun menyetujui ajakan Inna, temen SMP ku untuk menjamah Goa Pindul karena ada saudaranya dari Jakarta ingin kesana.. Dan akupun ceritane dijadikan pemandu perjalanan kali ini.. Kami pun kemudian berangkat dari rumah Inna yang beranggotakan 8 orang menuju Goa Pindul.. Jalan yang kami lalui pun sama seperti saat ke aku ke pantai.. yaitu Solo – Sukoharjo – Tawangsari – Gunungkidul – Yogyakarta.. Goa Pindul ini terletak di Dusun Gelaran I, Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul Yogyakarta.. Jika belum tahu letak persisnya Goa, di sekitar Bejiharjo, Karangmojo sudah terdapat banyak pusat informasi yang akan mengantar kita ke Goa Pindul..

Singkat cerita sampailah kita di kawasan Goa Pindul.. Terdapat 3 macam wisata di kawasan Goa Pindul ini, yaitu Goa Pindul dengan biaya Rp. 35.000, Rafting Oya Rp. 45.000 dan satune aku lupa hhaha.. Ini sudah termasuk biaya sewa ban, pelampung, mobil untuk mengantarkan kita ke Goa dan juga pemandu wisata..  

Gua Pindul

20 April, 2014

Istana Air Taman Sari

Dari benteng Vredeburg, kami pun memutuskan untuk ke Taman Sari.. Sudah tahu juga kan Taman Sari? Letaknya lumayan dekat dengan keraton, tepatnya di Jl. Taman, Kraton, Yogyakarta dan biaya masuknya hanya Rp. 4000,- murah kan?..

Masih teringat dengan jelas saat aku ke Taman Sari untuk pertama kalinya bersama Fitreanto.. Kami hanya muter-muter saja di taman sari, tanpa bisa melihat dengan dekat tempat pemandian istri raja-raja serta lorong bawah tanah #AhSudahlah.. Dan kali ini, aku harus bisa melihat Taman Sari secara keseluruhan.. Ketika kami menuju ke Taman Sari, tak diduga kamimalah mendapatkan insiden kecil mungkin akibat kecerobohan kami juga dan kami harus merelakan sejumlah uang #AhBiarkanlah.. Apes bener, wes buku ra entuk ditambah insiden kui #hadeh.. Singkat cerita kamipun sampai di Taman Sari..

Taman Sari

Kicauan Burung di Vredeburg

Awalnya berniat mencari buku untuk keperluan laporan di dekat Taman Pintar.. Tapi apalah daya ketika buku yang di cari tidak menampakkan batang hidungnya #AhSudahlah.. Akhirnya malah kita pergi jalan-jalan dan tujuan kita kali ini adalah Museum Benteng Vredeburg..


Sudah pada tahu kan Benteng Vredeburg? Letaknya yang dekat dengan kawasan Malioboro ini wajib anda kunjungi saat berada di Jogja.. Tiket masuk ke benteng ini hanya RP. 2000,- saja, murah bukan? Benteng Vredeburg ini merupakan loji tertua di Yogyakarta dari keseluruhan kompleks bangunanindis yang berada di kawasan titik nol kilometer. Benteng yang memiliki bastion di keempat penjurunya ini memiliki koleksi diorama perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih perjuangan..

11 Maret, 2014

Lagi... Seharian ke Pantai (Pantai Sadranan)

Anak pantaiiiii... -_-
Tujuan kali ini ke pantai lagi (dan lagi) aihihihi..
Aku kog ra bosen-bosen yo ro pantai? #MikirKeras..


~8 Maret 2014
Akhirnya kuputuskan untuk memilih nge-camp bersama cah-cah kampus sekalipun harus ku relakan rencana mblusuk di sekitar Pantai Sepanjang (piknik gratisan sak RW) #AhSudahlah.. Aku, Bolam, Yoyo, Robi, Telo dan Argo berangkat pukul 18.00 wib dan setelah kami diskusikan, kami memilih Pantai Pok Tunggal sebagai tempat bermalam.. Kamipun melewati Tawangsari untuk menuju pantai, ternyata lebih seru menggunakan motor daripada menggunakan mobil saat membelah kegelapan hhehe.. Singkat cerita kamipun sampai di pantai Pok Tunggal sekitar 3 jam perjalanan..

Buat apa mas kayunya?”, tanya penjaga sepada di Pok Tunggal..
Untuk api unggun pak”, jawab kami..
Nah.. ini mas banyak (dikei sebuah potongan bambu yang besar)”..
 Padahal dalam perjalanan kami mengumpulkan kayu bakar terus tapi ternyataaaaa (_ _”) #rodo isin tapi digawe seneng :D..


17 Februari, 2014

Melepas Lelah di Pantai Ngobaran - Nguyahan

Setelah puas ke Ngrenehan dan Torohudan lalu ku lanjutkan perjalanan berikutnya yaitu ke 2 pantai yang saling berdekatan, Ngobaran dan Nguyahan.. Ke dua pantai ini dekat dari Ngrenehan, hanya dalam waktu sekitar 5 menit saja sudah sampai di Pantai Ngobaran.. Masih sepi, tapi akan sangat ramai saat hari sabtu – minggu.. 

Pantai Ngobaran

Pantai Ngobaran ini memiliki gaya seperti Bali.. Memiliki arca-arca yang identik dengan Agama Hindu dan Budha.. Pantai ini juga digunakan sebagai upacara adat hlo.. Entah kenapa aku kurang tertarik saat ke pantai ini, sekalipun pantai ini memiliki panorama yang berbeda dari pantai lainnya.. Alhasil aku hanya mengambil sedikit foto saja di pantai ini.. Mungkin efek lelah setelah dari Ngrenehan dan Torohudan kali yak? Ah entahlah…

10 Februari, 2014

Mblusuk ke Torohudan

Aku pun menuju ke jalan di utara Pantai Ngrenehan untuk mencari tempat melihat pantai dari atas.. “Kalau mau lihat Pantai Ngrenehan dari atas lewat mana ya pak?” tanyaku ke bapak yang habis berladang.. “Lewat sana mas (sambil nunjuk ke arah jalan)".. “Kalau lewat sini pak?”, jawabku.. “Tidak bisa mas, ini itu jalan ke Torohudan tapi muter jauh.. kalau mau yang deket lewat sana dekat pantai nanti ada tangga”, imbuhnya.. Setelah beberapa waktu mengobrol, sang bapak pun berkata “Sendirian mas?”, #makjleb pertanyaan yang selalu muncul ketika aku bertanya ke orang saat aku dolan dewe, entah apa yang dipikirkan mereka tapi aku selalu menjawab dengan jawaban seadanya hhaha.. “Sekalian aja lah ke Torohudan”, ucapku dalam hati.. Dan kemudian ku menuju ke jalan yang di jelaskan sang bapak tadi untuk ke Torohudan.. Sebenarnya ini tidak termasuk dalam rencanaku, tapi karena sudah di Ngrenehan nanggung juga kalau tidak ke Pantai Torohudan yang letaknya bersebelahan hhaha..

Sumber : wikimapia.org

07 Februari, 2014

Si Cantik Ngrenehan

JANUARI, hujan sehari-hari.. Dalam satu bulan itu aku tak menyalurkan hasratku untuk dolan karena cuaca.. Selama itu pula kuda hitam ku tak pernah bepergian jauh #mesakke (malah mungkin ket Desember).. Dan selama itu pula aku ra pyayakan neng dalan -_- hadehh, alhasil tangan ku gatel pengen dolan.. Akupun mencari waktu yang bisa ku curi untuk dolan.. Rabu malam (522014), ku lihat langit berawan mendung namun tak hujan.. Dan ku pikir hari kamis adalah waktu yang tepat untuk melancarkan aksi ku..

Rencana pun ku atur, sudah bosen dengan daerah Tepus, akhirnya ku pilih daerah Saptosari untuk menuju ke 3 pantai yang letaknya berdekatan, dan aksesnya pun mudah.. Selain itu aku harus sampai di pantai dalam waktu 2 jam perjalanan.. Aku pun harus menyelesaikan dolan ini jam 12.00-13.00 wib mengingat musim penghujan karena biasanya hujan akan turun pada siang atau sore hari, gak enak kan kalo dipantai sedang hujan?.. Selain itu juga ada beberapa bagian jalan yang berlubang alias rusak di daerah Tawangsari, berabe banget kalau hujan dengan jalan seperti itu.. Ya, inilah yang membuatku suka dengan Solo Traveling, semua sesuai dengan keinginanku dan kehendakku :)..

02 Januari, 2014

Mendadak Sadeng

Duwe mas siji, senengane dolan, gek dadakan sisan, hmmm… Ya, begitulah kebiasaan Mas Aris kalau pas dia sedang libur kerja.. Selalu saja ngejak main pada saat yang tak terduga, seperti saat di Pantai Banyutibo, Donorojo, Pacitan.. Dan kali ini dia mendadak mengajak main karena libur tahun baru, padahal pada malam tahun barunya dia ke Sarangan, dan mengajaknya pun sekitar jam 10.30 wib hmmm #PiePerasaanMu?..  Aku pun kemudian menyarankan utuk ke pantai daerah Jogja tapi dia tak mau, alesane terlalu jauh.. Pacitan dia pun juga nggak mau dengan alasan yang sama, hmm… Kemudian ku sebut Sadeng? Nampu? Sembukan? (antara Jogja - Wonogiri) Dan mas Aris memilih Sadeng, entah kenapa alasannya memilih sadeng.. -_-

Pantai Sadeng.. Sebenarnya aku kurang tertarik untuk kesini sekalipun aku belum pernah mengunjunginya, alasannya karena pantai ini adalah sebuah tempat pelelangan ikan dan juga pelabuhan bagi para nelayan sekitar.. Tapi mau gimana lagi kali ini aku hanya duduk manis dibelakang dan cuma ikut kemana Mas Aris pergi apalagi dia gag mau ke Pacitan atau sekitar Pantai Siung, hhmm yasudah.. Oke, akhirnya kami berangkat dengan persiapan seadanya.. Rute yang kami lalui adalah melewati Wonogiri.. Langitpun sedang tak bersahabat, ya kala itu langit mendung namun belum hujan.. Hingga kami tiba di sekitar Waduk Gajah Mungkur dan bressss, hujannnnn #OhNo.. Dan kami pun tetap melanjutkan perjalanan hingga di Pantai Sadeng dengan ditemani gerimis.. >,<
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...