Setelah puas ke Ngrenehan dan Torohudan lalu ku lanjutkan perjalanan berikutnya yaitu ke 2 pantai yang saling berdekatan, Ngobaran dan Nguyahan.. Ke dua pantai ini dekat dari Ngrenehan, hanya dalam waktu sekitar 5 menit saja sudah sampai di Pantai Ngobaran.. Masih sepi, tapi akan sangat ramai saat hari sabtu – minggu..
Pantai Ngobaran ini memiliki gaya seperti Bali.. Memiliki arca-arca yang identik dengan Agama Hindu dan Budha.. Pantai ini juga digunakan sebagai upacara adat hlo.. Entah kenapa aku kurang tertarik saat ke pantai ini, sekalipun pantai ini memiliki panorama yang berbeda dari pantai lainnya.. Alhasil aku hanya mengambil sedikit foto saja di pantai ini.. Mungkin efek lelah setelah dari Ngrenehan dan Torohudan kali yak? Ah entahlah…
Aku pun kemudian membeli kelapa muda sebagai penghilang haus ku.. “Mas, disana masih ada pantai hlo, pasirnya putih”, ucap mbak.e sing njogo parkir.. “oh iya to mbak (pura-pura ra mudeng)”.. “Disini (Ngobaran) masih dipakai buat upacara adat to mbak”, imbuhku.. “iya mas”, jawabnya.. “oya, degannya berapa mbak?”, “9000 mas”, #ebusyet, padahal (mbatin neng ati >.<)...... aku kemudian menuju ke sebuah bukit untuk melihat pantai ngobaran serta nguyahan dari atas.. dan memang lbih wow jika dilihat dari atas :D
Ngobran dari atas.. |
Nguyahan dari atas.. |
Untuk ke Pantai Nguyahan ini tinggal jalan kaki dan sampailah kita di pantai..Pantai nguyahan ini berpasir putih hlo...
Lumayan pegel setelah mengunjungi ke empat pantai tersebut apalagi neng Torohudan.. Dan akhirnya aku istirahat sejenak di pantai ini.. Gerimispun turun, kulihat jam di handphone menunjukkan jam 12.30 lebih, tepat sesuai perkiraanku tentang cuaca hari ini.. Dolan selama 3 jam ke 4 pantai ini akhirnya ku akhiri (dolan brutal iki ceritane, hhaha).. Akupun kemudian pulang, dan benar saja hujan menemaniku dalam perjalanan pulang saat di Jogja, “dinikmati waelah :)” sekalipun harus hati-hati karena si kuda hitam lagi ada masalah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar