01 Juli, 2013

Candi Cetho, Warisan Leluhur di Lereng Barat Gn. Lawu

#bar pemilihan Cagub/Cawagub Jateng 2013
Aku      : “dolan yoh njang?
Panjang :”neng ndi ul?
Aku      :”Cetho yooh.. tapi nganggo motor dewe-dewe.. jarene dalane munggah banget og,
Panjang :”oke.. oke…
......

titit… titit…”, hape ku mendadak bergetar… ohh, ternyata sms dari panjang, “Ayo ul “… “ketemuan neng indoma*** ya njang, arep tuku baterai sek..”, jawabku… dan aku pun langsung berangkat ke toko swalayan tersebut..

Tak berapa lama, kami pun segera berangkat… kami melalui Jalan Raya Solo – Karanganyar… rute untuk ke Candi Cetho ini sama dengan rute untuk ke Air Terjun Jumog, Air Terjun Parang Ijo, Candi Sukuh, dan Kemuning… dari Karanganyar kita kemudian ke arah kawasan wisata Candi Sukuh – Cetho, kemudian kita  ke Ngargoyoso… beberapa kilometer kemudian akan bertemu dengan tempat pemungutan retribusi kawasan wisata ini, murah kog cuma Rp 1000,-.. dari sini kita lurus terus, beberapa kilometer lagi dan kita bertemu pertigaan arah Candi Sukuh/Air Terjun Jumog dan Candi Cetho/Agrowisata Teh (Kemuning) … Kita kemudian mengambil arah Candi Cetho/Kemuning,… Untuk ke candi cetho kita harus menuju ke puncak kemuning dahulu, lalu terus saja hingga bertemu pertigaan Jenawi-Candi cetho.. dan eitssss, dalane langsung mendadak naik -_- akupun harus berusaha keras memacu kendaraan ku, dan Alhamdulillah berhasil (horeee…. :D) disini kita juga dipungut biaya masuk Rp. 1000,-…

“kog kabut.e miduk?” gumamku lirih… yaaa, ketika kami hampir sampai di Candi Cetho kabut mulai turun… jarak pandang pun berkurang, sehingga kami harus berhati-hati, di tambah pula dengan jalan yang agak menanjak dan di kiri kami adalah jurang … “ahh.. tutuk.e wae lah, nanggung…” sempat ku berfikir untuk tidak meneruskan perjalanan, tapi ku buang jauh-jauh fikiran itu… gag lucu juga kan pas disana malah berkabut..

lahh… munggah ig”, dan aku terus memacu motor ku… jalan pun langsung menanjak hampir 90derajat, dan ku lihat di kanan kiri jalan terdapat beberapa ornament tentang candi cetho… “opo wes tekan ya?”, gumamku… dan beberapa ratus meter kemudian kita sudah ditunggu oleh bapak-bapak tukang parkir.. “sini mas..”, sambil menunjukkan arah tempat parkirnya… Yeahh… akhirnya sampai juga, :D seneng banget rasanya bisa sampai disini (#ndeso..), candi cetho ini adalah salah satu tempat yang belum ku kunjungi.. kata orang, jalan ke candi ini amat nanjak, sehingga sebelumnya agak ragu-ragu juga jika mau kesini… tapi kali ini ku beranikan diri menantang diri ku sendiri (aku wedi karo dalan munggah & menggak-menggok je… #SopoSingTakon?) dan akhirnya berbuah manis, hhehe..

Saking senengnya kami, sampai-sampai tak melihat loket pembayaran masuk ke candi.. dan kemudian mas.e neng pinggir dalan nyelok, “mas.. mas… (karo nunjuk arah tiket)”  | “oh.. iya mas (karo ndelok arah loket).. berapa mas?”| “Rp. 6000,- mas (sambil menyodorkan tiket)” | “matursuwun ya mas”… dari loket, kami sudah ditunggu oleh gerbang candi cetho yang megah.. ditambah pula dengan tangga untuk menuju ke candi… “Akhirnya… sampai juga…” kami pun langsung foto-foto, hhaha..

Oya… sampai lupa, kompleks Candi Cetho ini terletak di Lereng Barat Gn. Lawu tepatnya di Desa Gumeng, Kec. Jenawi, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah..  candi ini memiliki panjang 190meter dan lebar 30meter pada ketinggian 1496 meter di atas permukaan laut.. candi ini berlatar belakang Agama Hindu… setelah dari gerbang, kami kemudian naik  ke pelataran pertama dari candi, dan wooww!! Subhanallah… indah banget… candi ini memiliki background perbukitan hijau dengan berteman dinginnya kabut, ditambah pula dengan taman yang sudah disusun rapi… bentuk candi ini agak berbeda dengan candi lain pada umumnya (menurutku sih..), biasanya candi terdiri dari susunan batu saja, tapi disini ada juga beberapa pendopo-pendopo kecil, entah digunakan untuk apa ketika dahulu…
 Kita pun kemudian naik ke pelataran ke dua candi cetho… disini kita kana menemukan sebuah archa yang bernama Archa Phallus, dan kemudian disatukan dengan bentuk garuda..
 Di pelataran ketiga, kita disuguhkan dengan beberapa relief tentang candi cetho ini… kiri dan kanan tempat ini terdapat pendopo kecil… mungkin buat upacara agama hindu kali yak? Serta kita bisa melihat pelataran sebelumnya dari sini…

Di pelataran ke empat dan lima hampir sama dengan pelataran sebelumnya, kiri dan kanan tempat ini terdapat pendopo kecil…
 Dan dipelataran ke enam atau yang terakhir, terdapat sebuah candi yang mungkin inilah inti dari candi cetho ini… candi ini dipercaya masyarakat sekitar bisa mendatangkan rejeki, jodoh, menyembuhkan penyakit dll…
Dan setelah itu, kami pun memutuskan untuk turun… tapi sayang kabut mulai turun, tapi teteppp.. tak lupa juga untuk bernarsis lagi, hhahaha… dan setelah itu kamipun pulang…
Aah… kesampaian juga untuk kesini, ke candi cetho ini… menikmati keindahan warisan leluhur, dengan keindahan candi berbalut dinginnya kabut diantara pegunungan… senang rasanya bisa merasakan kesejukan sekaligus kekaguman di Lereng Barat Gn. Lawu… :)

2 komentar:

  1. mau nulis macam manapun, kalau obyeknya sama, tetap gambarnya hampir sama ya mas... heheh

    jalan-jalan lewat blog
    http://tengaranindah.blogspot.com/2014/08/jalan-jalan-ke-candi-cetho-cetho-temple.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. hhaha... iya mas, yang penting kan mommentnya...

      siap mas... (y)

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...