Kawah Sikidang (DiengTrip Part III)

Pak Wawan:”Do neng ndi to? Kog suwemen”
Mas Aris:”Neng arjuno”
Mbak Eplek:”Eman-eman yen ra rono sek og”

Kami pun kemudian memutuskan untuk masuk ke kawasan Kawah Sikidang.. disini dipungut lagi biaya retribusi, mungkin sekitar Rp 2.000 per orang (dibayari pak wawan soale).. perjalanan ke kawah tak terlalu lama mungkin sekitar 3-5 menit saja..

Kawah Sikidang adalah sebuah Kawah yang airnya selalu mendidih dan menyemburkan gas yang beraroma belerang (lebih tepatnya ndok bosok).. Orang menjulukinya Kawah Sikidang, disebut Sikidang karena semburannya selalu berpindah-pindah tempat, seolah melompat-lompat seperti Kijang yang sedang berlari.. Kawah ini berbeda dengan kawah yang ada di pegunungan Jawa Barat maupun Jawa Timur.. Disini Kawah tidak berada di puncak gunung, melainkan di daratan yang menyerupai sebuah sumur, sehingga wisatawan dapat menyaksikan aktifitas kawah ini dari jarak yang cukup dekat, bahkan sampai di bibir kawah..

Di sekitar kawah sikidang banyak sekali para penjual masker (Rp 5.000 entuk 3).. maklum baunya itu hlo, iyuuuhhh.. disini kita juga bisa menyewa motor trak untuk berkeliling di sekitar kawah ini.. dan kamipun segera menuju kawah sikidang..

 

Pas dikawah, baunya naudzubillah.. sehingga kami memutuskan untuk naik keatas bukit untuk melihat kawah sikidang dari atas.. dan subhanallah, di sini tersuguhkan pemandangan yang eksotis.. Pemandangan alam segar berwarna hijau mendadak lenyap begitu memasuki kompleks kawah ini.. Sejauh mata memandang, hanya hamparan tanah tandus dikelilingi perbukitan dengan kolam yang terus menerus mengepulkan asap nun jauh di ujung sana..

kawah sikidang jika dilihat dari atas bukit :) *foto by : Pak Wawan

Setelah puas, kami pun kemudian turun dan berbelanja untuk oleh-oleh orang dirumah.. oya, di kawasan ini juga terdapat pasar kecil yang menjual berbagi oleh-oleh.. mulai dari terong belanda, carica, kentang, dan lain-lain..

<< Previous – Next Journey >>